Bab 1185
"Pak Rafael."
Langkah Rafael terhenti, dia menyadari kehadiran Ariel yang entah sejak kapan menunggu di depannya.
"Ariel, sekarang sudah larut, kenapa belum pulang?" tanya Rafael sambil tersenyum tipis.
"Pak Rafael, aku ..." Ariel merasa ragu sehingga suaranya tercekat.
"Aku tahu, kamu lagi nunggu Sara, 'kan?"
Ariel yang tertangkap basah merasa malu dan canggung. Setelah terdiam sejenak, dia berkata dengan rasa bersalah, "Pak Rafael, aku sungguh minta maaf atas tindakan kakakku."
"Tapi percaya sama aku, apa pun keputusan keluarga Herta, aku pasti selalu memihakmu dan Nona Clarine."
Rafael tersenyum ringan. "Ini urusan keluargamu, nggak perlu repot-repot jelasin. Banyak yang mau kamu bicarin sama Sara, 'kan? Silakan kalian bicara, aku nggak bakal ganggu."
Entah mengapa perkataannya membuat Ariel merasa gelisah.
Ketika dia sadar, Rafael sudah menjauh.
Setelah menunggu cukup lama, Sara yang sudah berbenah diri masuk dengan wajah pucat dan sempoyongan.
"Sara!"
Ariel segera menghampiri dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda