Bab 1313
Pupil hitam Steven sedikit melebar dan sensasi kesemutan yang menggoda menjalar ke seluruh tubuhnya.
Telapak tangan Clarine yang hangat mencengkeram tengkuknya, sedikit menekan, memperdalam ciuman panas mereka tanpa bisa dikendalikan.
Nenek pemilik warung itu berbalik untuk membereskan piring dan mangkuk. Dia tidak begitu mengerti situasi seperti ini.
Namun, ciuman manis ini menusuk mata serta hati Hendy tanpa ampun, mencabik-cabik seluruh organ dalamnya.
Seolah-olah ada sebilah pisau berlumuran darah yang dengan kejam membelah dadanya yang penuh kepahitan dan kesedihan. Membuat darah mengalir deras, begitu pedih dan tragis.
Izzy yang juga melihatnya, hanya bisa menghela napas frustrasi.
Bagaimanapun juga, segala hal di dunia ini dapat diperoleh melalui kerja keras dan perhitungan, kecuali cinta.
Hendy telah mengorbankan segalanya demi wanita itu. Mengerahkan seluruh kekuatannya, menahan darah dan air mata yang mengalir deras ke dalam hatinya. Namun, Clarine tetap tanpa ragu berlari ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda