Bab 22 Seorang Pria yang Jahat
Jessy mengangguk. "Baiklah, kalau begitu mari kita bicarakan tentang merek ini."
Ferdy menggelengkan kepalanya. "Aku nggak membicarakan bisnis."
"Kalau begitu maaf, aku harus pergi."
"Jessy!" Sebuah suara penuh gairah seolah keluar langsung dari dadanya. Ferdy bergegas mendekat dan memeluk pinggangnya dari belakang.
Tubuh Jessy menegang, matanya menunjukkan rasa jijik yang dalam. Menatap sepasang tangan besar dan kekar yang melingkari pinggangnya lalu berkata, "Pak Ferdy, kamu sudah melewati batas."
Ferdy menghirup aroma yang familier, merasakan hatinya kembali hangat. "Apa yang kamu katakan? Terlalu dalam, aku nggak mengerti."
"Lepaskan!" katanya dengan tegas.
Ferdy menjadi semakin tidak tahu malu. "Aku nggak akan melepaskanmu."
Jessy merasa jengkel dengan kegigihannya. "Pak Ferdy, aku sudah bilang aku sudah melupakan semuanya. Sekarang aku pacar Renault, tolong tunjukkan sedikit rasa hormat."
Namun, Ferdy memeluknya semakin erat, hidungnya dekat dengan telinganya, napas maskulinnya y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda