Bab 51
Vina berbalik dengan tenang, lalu menggoyangkan map di tangannya.
"Bukankah tadi aku sudah bilang, rahasia kecilnya ... Pak Fino?"
Di balik kacamatanya, tatapan Fino menjadi dingin beberapa derajat. Fino melangkah mendekat.
"Letakkan."
Vina mundur selangkah, punggungnya menempel pada brankas.
"Kenapa setegang itu? Pokoknya aku mau lihat."
Fino langsung mencengkeram pergelangan tangan Vina, nada suaranya mendominasi.
"Nggak boleh, Vina."
Vina merasa sakit, tapi senyum di wajahnya malah semakin cerah dan menantang.
"Ternyata wajah marah Pak Fino ... "
Vina tiba-tiba menarik dasi Fino dengan satu tangannya, menariknya mendekat. "Seksi sekali. Aku suka."
Napas mereka saling beradu, Fino menatapnya beberapa detik, lalu tiba-tiba tertawa.
"Kamu sengaja."
Fino melepaskan cengkeramannya dan merangkul pinggang Vina.
"Mau lihat aku kehilangan kendali?"
Vina memanfaatkan kesempatan itu membuka map, lalu tertegun.
Isinya semua tentang Vina.
Dari rapor taman kanak-kanak sampai skripsi kuliah, bahka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda