Bab 2617
Mayat dan darah berceceran di tanah. Jack berjalan dengan langkah gontai ke arah Wimar sambil memegang pedang di tangannya.
Diiringi dengan suara ledakan keras.
Wimar tidak menggunakan tombaknya. Dia hanya mengangkat kakinya, kemudian menendang Jack ke luar dengan bunyi keras dan jatuh di tanah.
Aura ganasnya telah menghilang. Campuran darah dan debu langsung menutupi seluruh wajah dan tubuhnya.
Wimar menatap Jack dengan sinis seraya berkata, "Aku nggak pernah menindas yang lemah. Selama kamu mau berbaring di sana dengan patuh, aku nggak akan menyiksamu lagi."
Ini sontak menyebabkan semua orang yang berada di sekitar memekik cemas.
"Cepat berdiri kalau kamu memang punya nyali!"
"Di mana kehebatanmu sebelumnya? Cepat pakai itu!"
"Cepat berdiri lagi! Aku rasa kamu nggak akan berani!"
Lalu, terdengar suara tawa dan ejekan yang mencela dengan sesuka hati.
Melihat Jack yang sebelumnya tampak begitu sombong dan sekarang jatuh ke dalam situasi putus asa, jelas membuat mereka makin bersemangat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda