Bab 2652
Tetua Agung melihat kejadian ini dengan tatapan takut di matanya, lalu berkata dengan lembut, "Aku sama sekali nggak mengerti kenapa orang seperti itu muncul di dunia fana. Dari mana Guru itu berasal?"
Tiba-tiba, dia menatap Saka sambil bertanya, "Apa kamu tahu latar belakangnya?"
Saka tersenyum, menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku nggak tahu."
Tetua Agung tersenyum sambil menyahut, "Biar aku yang mencari jiwanya."
Saka mengangkat alisnya dan berkata, "Menurutku, sangat nggak sopan kalau mencari jiwa orang lain sesuka hati."
Tetua Agung tertawa sambil menyahut, "Kamu bocah yang cukup menarik!"
Saat berkata demikian, dia menatap Saka sambil tersenyum tipis, lalu bertanya, "Guru Negara nggak ada di sini. Kamu juga nggak takut padaku?"
Saka menggelengkan kepalanya pela dan menjawab, "Kamulah yang seharusnya takut."
Tetua Agung tersenyum sambil menyahut, "Apa menurutmu Guru Negara akan membalaskan dendam untukmu? Kamu salah. Aku itu sangat penting bagi Negara Elang dan diluar dugaan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda