Bab 100
"Mau makan steik lagi nggak?"
Rosie mengangguk pelan.
"Tunggu aku di sini." Carlo menunduk sedikit, lalu berjalan menuju area steik terbuka yang tak jauh dari sana.
Di area panggang steik ada koki khusus yang bekerja, hanya perlu mengambil nomor antrean dan menunggu.
"Aku ke toilet sebentar, nanti kembali."
"Baik."
Rosie menatap punggung Carlo, lalu berbalik menuju toilet.
Belum sampai di toilet, tiba-tiba sebuah tangan dingin menariknya ke sebuah ruang samping yang sepi.
Rosie yang mengenakan sepatu hak tinggi terseret sampai hampir terjatuh.
Saat Rosie melihat jelas, orang itu rupanya Hayden.
Hayden menutup pintu.
Karena ini tempat umum, pintu tak bisa dikunci, Hayden hanya bisa bersandar di pintu, menghalangi Rosie pergi.
Rosie tidak panik, malah duduk di kursi samping sambil memijat kaki.
"Pak Hayden, malam-malam tarik-menarik begini nggak baik, 'kan?"
"Rosie, kamu sebegitu bencinya padaku?"
"Nggak, aku nggak membencimu."
"Kamu marah karena aku dengan Selina, kamu cemburu, kamu seb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda