Bab 124
Entah kapan rapatnya berakhir.
Usai diperiksa, Rosie mengikuti Natali ke lantai bawah.
Di ruang tamu, hanya tersisa Carlo yang terlelap di sofa.
Satu tangannya bertumpu di sandaran tangan sofa sambil menekan pelipisnya, sedangkan tangan lainnya menggantungkan kacamata.
Rosie berjalan mendekat.
Carlo tertidur lelap dengan napas teratur, seperti tak menyadari kehadiran Rosie yang sudah berada tepat di hadapannya.
Rosie berjongkok di antara kedua kaki Carlo.
Rosie mendongak menatapnya. Pria setinggi 1,9 meter itu menduduki seluruh sofa tunggal.
Dengan pelan, Rosie mengambil kacamata dari genggaman Carlo, lalu meletakkannya di atas tumpukan dokumen di samping.
Setelah itu, Rosie bangkit dan mengambil selimut dari sofa sebelah untuk disampirkan ke kaki Carlo.
Gerakan kecil itu justru membangunkannya.
Carlo tidak bergerak, hanya perlahan membuka kelopak matanya dan menatap Rosie.
Rosie terdiam.
Rosie takut dengan tatapan seperti itu, membuatnya merasa kecut hati.
Sorot mata Carlo membara, se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda