Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 163

"Senang sekali, ya?" Dahi Carlo berkerut. Rosie menyesap sedikit susu untanya. "Ketemu teman lama, kasih sedikit hadiah." Hadiahnya berupa "tur sehari di rumah sakit ortopedi", ditambah "libur sembilan puluh sembilan hari". Rosie terkekeh pelan. Tak sampai beberapa menit, suasana di toilet menjadi ricuh. Bu Dorina dibopong keluar oleh beberapa orang. Carlo mengikuti arah pandangan Rosie, menoleh ke sana. Kapan wanitanya pernah membiarkan dirinya dirugikan? "Ayo pulang, ya. Aku capek ...." Rosie memegangi perutnya yang terasa kembung, ingin rasanya segera berbaring di tempat. "Baik." Keduanya berdiri dan berjalan menuju lift. Carlo merangkul bahu wanita itu, lalu melirik ke arah Kristofer yang tengah memandang ke arah mereka. Dalam waktu dua detik, seolah ada ratusan ronde pertarungan di antara mereka. "Kamu ada dendam dengannya?" Rosie menatap dahi Carlo yang berkerut rapat. Genggaman Carlo di bahu Rosie makin kuat. Tentu saja ada dendam. Carlo bisa membaca gerakan bibir. Hari itu, sew

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.