Bab 179
Empat orang, masing-masing menyimpan perasaan sendiri.
Tina tiba-tiba lumpuh, kakinya terasa berat seperti diisi timah, terpaku di tempat.
Matanya tertuju pada tangan Carlo yang memeluk pinggang Rosie.
Kenapa dia?
Ini kapan terjadi?
Sebelum pesta akhir tahun? Atau saat pekan mode busana?
Pandangan Tina perlahan menjadi kabur.
Dia teringat kata-kata Rosie saat pesta akhir tahun.
Pernahkah kamu berpikir, dia sudah melupakanmu, atau punya orang lain yang dia suka?
Saat itu dia masih mengira Rosie hanya ingin menenangkannya, atau menyuruhnya melupakan obsesinya.
Namun bukan itu, alasannya karena dia wanita Carlo.
Carlo beberapa tahun tidak pulang, kini pulang membawa wanita lain.
Apakah karena Rosie, dia baru pulang?
Rosie menatap Ryan, akhirnya pandangannya tertuju pada Tina yang bibirnya pucat.
Dia tahu, tidak bisa disembunyikan lagi.
Ya sudah, biarlah berjalan alami saja.
"Tina." Rosie memanggil namanya.
Di sampingnya, Carlo tidak bicara, tatapannya dingin, tangan yang memeluk pinggangn

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda