Bab 206
Rasanya kalau terus makan begini, porsinya bakal kebanyakan.
Setelah selesai, semua orang pun bubar.
Orang tua Patricia mengikuti orang tua Carlo, sehingga Patricia hanya sendiri, Irene meminta Carlo mengantarnya pulang karena searah.
Patricia menolak.
Carlo malah setuju.
Patricia canggung menggaruk kakinya, dia tidak mau menjadi obat nyamuk di mobil.
"Naiklah." Carlo memegang setir dengan satu tangan.
Rosie juga menengok. "Di sini sulit dapat taksi. Naiklah, kita pulang bersama."
Meski tampak bercanda, Patricia benar-benar menjaga jarak dan tahu batasnya. Rosie melihatnya dengan jelas.
Bagaimanapun, dia telah mengikuti Carlo di tempat kerja bertahun-tahun. Jika ada yang seharusnya terjadi, pasti sudah terjadi. Lagi pula sekarang mereka sudah menikah.
Dari sikap Irene dan Keluarga Abner terhadap Patricia, sepertinya dia tidak terlalu mengancam.
Namun kemudian baru disadari, beberapa orang memang terlahir sebagai aktor.
Carlo menanyakan alamat tempat tinggalnya.
"Aku masih tinggal di te

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda