Bab 207
Keduanya baru saja selesai berbincang dan bersiap mengemudi pergi menikmati waktu berdua, ponselnya berdering.
Di layar ponsel tertulis, Patricia.
Rosie melirik sekilas, lalu menarik kembali pandangannya.
Carlo menjawab panggilan itu dan menyalakan pengeras suara.
"Pak Carlo ...." Suara Patricia terdengar lemah dan tercekik isak.
"Bu Patricia." Nada suara Carlo datar.
"Maaf, aku sebenarnya tak ingin mengganggu kalian, hanya saja, ah ...." Terdengar suara Patricia yang kesakitan.
"Bu Patricia." Nada suaranya terdengar sedikit tegang, tangan yang memegang setir juga menggenggamnya lebih erat.
Rosie pun ikut tegang. Ini, ada apa ini?
"Kakiku terluka, bisakah ... datang menjemputku? Aku baru saja menelepon pusat gawat darurat, ah ...." Terdengar suara serak, disertai suara menahan sakit.
Tanpa berpikir panjang, Carlo menyalakan mobil dan segera memutar arah.
Dengan suara parau Patricia melanjutkan, "Barusan aku sudah menelepon pusat gawat darurat, tapi sepertinya ... sepertinya nggak akan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda