Bab 251
Saat konferensi pers hampir berakhir, Anisha bertemu Rosie di koridor.
Anisha melangkah maju dengan gembira dan memeluknya erat-erat. "Sahabatku, aku berutang budi padamu lagi! Kamu nggak tahu, belakang panggung nyaris meledak!"
Carlo mengerutkan kening saat melihat Rosie melepaskan tangan untuk memeluk sahabatnya, wajahnya langsung menjadi muram.
Carlo menggosok tangan yang kosong, memasukkannya ke dalam saku dan melihat ke sudut ruangan yang tidak jauh dari sana.
Sosok jangkung tengah memperhatikan adegan ini dengan saksama.
"Maaf atas keramahan kami yang kurang, Pak Carlo." Anisha melepaskan pelukan dan menatap pria di samping yang terlihat marah.
"Bu Anisha." Carlo mengangkat dagu, tatapannya tertuju pada sebuah ruangan.
Anisha mengikuti arah pandangan dan melihat Howardo berdiri di sana.
Dia mengenakan pakaian olahraga, rambut yang panjang tergerai hingga ke telinga dan janggutnya lebat.
Kalau bukan karena wajah yang tampan dan pakaian yang bersih, orang lain pasti akan mengira di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda