Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 252

Mobil itu meninggalkan halaman. Samuel berdiri di samping Patricia di pinggir jalan, keduanya menunggu mobil bersama. Samuel mengerutkan bibir, raut wajahnya penuh arti. "Bagaimana Pak Carlo bisa bersamanya?" tanya Patricia dengan lesu. "Berdoa di kuil," kata Samuel sambil lalu. Patricia terkekeh, tidak menyadari hubungan antara Samuel dan Rosie. "Kalau begitu, sepertinya aku juga harus pergi ke kuil untuk berdoa kepada Dewa." "Ketulusan nggak selalu menjamin keberhasilan. Terkadang Dewa terlalu sibuk untuk mendengarkan. Semuanya tergantung pada takdir." "Kalau sekali gagal, coba dua kali. Kalau dua kali gagal, coba tiga kali. Selalu ada waktu bagi Dewa, 'kan?" Samuel terkekeh dan melihat arlojinya. "Sudah lewat jam sepuluh, saatnya bermimpi." Patricia melirik pria itu. Mengetahui Samuel suka bercanda, jadi dia tidak memasukkannya ke dalam hati. Keduanya masuk ke mobil masing-masing dan pergi. Samuel memeriksa ponsel dan melihat pesan dari Elda. [Kak, araknya sudah dituang. Kamu di man

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.