Bab 279
Samuel memang mengajar dengan baik, hanya saja menurut Elda, gerakan mereka benar-benar sulit untuk diucapkan.
Gesekannya membuatnya geli sekaligus tidak nyaman.
Akhirnya, Elda mengusirnya turun dari kuda.
"Aku coba sendiri dulu," kata Elda.
Samuel menyipit, belum paham maksudnya, tapi mengangguk, membiarkannya mencoba.
Elda memberi tersenyum penuh arti, memutar arah kuda, lalu langsung kabur.
Samuel menatapnya sambil tersenyum dan bergumam, "Belajarnya lumayan cepat."
Tapi belum lima menit, dia sudah menyesal.
Elda tidak kembali, langsung menunggang kuda kembali ke halaman.
Detak jantung Elda masih belum tenang. Dia tidak seharusnya menyuruh Samuel mengajarinya naik kuda. Mereka awalnya sudah sepakat hanya hubungan sesaat, tidak bicara soal cinta, tidak menikah.
Tapi sekarang arahnya mulai melenceng.
Elda memegangi pinggangnya. Sensasi keras barusan masih terasa di belakang tubuhnya, membuat wajahnya memerah.
Dia mengatupkan bibir, mengerutkan alis.
"Bu Elda! Bagus sekali!" Samuel men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda