Bab 72
"Kamu mau ke mana?"
Yevan mengenakan setelan olahraga, masih terlihat penuh semangat.
"Makan malam departemen."
Rosie tersenyum tipis sambil pura-pura melihat jam tangan.
"Aku harus pergi dulu, mobilnya sudah dipanggilkan derek."
"Baik."
Yevan menyunggingkan senyum tipis tanpa banyak bicara.
Rosie mengambil mantel bergaya klasik dari kursi penumpang depan, mengangkat tasnya, lalu buru-buru berganti sepatu hak tinggi putih.
Dia menoleh sebentar ke arah Yevan sambil mengangguk ringan, kemudian memanggil taksi dan pergi.
"Pak Yevan, tabrakan ini setidaknya habis ratusan juta bukan? Kenapa hanya mengobrol sebentar saja ...."
Asisten di sampingnya terkagum, pertemuan kebetulan orang kaya memang membuat iri.
"Aku memakai uangmu?" Yevan terkekeh tipis.
...
Untung dia keburu datang, kalau tidak, bisa-bisa sudah dicap sok selebritas.
Sejak kembali dari Negara Singor, dia selalu berhati-hati dalam bertindak, takut memancing masalah yang tidak perlu.
Di ruang VIP musik bergemuruh sampai menggunca

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda