Bab 95
Rosie turun ke lantai satu.
Di depan pintu terparkir mobil polisi dan ambulans.
Samuel sudah menunggu di samping ambulans.
Tenaga medis sedang menghentikan pendarahan tangan Evanzo.
Karena pena menembus telapak tangannya, hanya bisa dioperasi di rumah sakit untuk mengeluarkannya.
Aula lantai satu tidak banyak orang, hanya ada dua resepsionis yang suka gosip sedang memotret dengan ponsel.
"Ada tisu basah?"
Rosie dengan tenang mengetuk meja resepsionis.
Dua orang yang suka bergosip itu buru-buru mengambilkan sebungkus tisu dari laci bawah.
Setelah mengucapkan terima kasih, Rosie lalu membawa tisu basah itu pergi.
Rosie berlari mendekati Carlo. "Carlo."
Carlo tertegun.
Ternyata ada orang yang berani memanggil nama bos di perusahaan.
Gosip ini makin seru saja ....
Bulan Desember, udara di luar kering dan dingin.
Carlo yang berdiri di pintu, tetap tanpa ekspresi.
Saat melihat Rosie berlari turun dengan menggenggam mantel miliknya, matanya di balik lensa segera memancarkan sorot yang jernih.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda