Bab 138
Ricky mengangkat telepon, suaranya jernih, tidak terdengar ada emosi apa pun. "Ada apa?"
Mobil itu sempit, meskipun enggan, Siena bisa mendengar suara genit Shella, "Kak, sekarang seharusnya Kakak sudah pergi, 'kan? Jemput aku."
Ricky tidak pernah selalu menuruti permintaan Shella. Sebaliknya, sikapnya biasanya kejam, Ricky pun berkata dengan dingin, "Aku sopirmu?"
Shella menundukkan kepalanya, bergumam dengan nada kesal, "Lagi pula juga sejalan, kenapa nggak membawaku juga? Aku sudah bilang pada Nenek, kamu pasti akan lewat sini."
Ricky tak mau repot-repot berdebat dengan gadis kecil itu, "Tunggu."
Ricky mendongak dan memberikan alamat kepada sopir.
Setelah itu, memiringkan kepalanya untuk melirik Siena lagi, "Jemput dia, apa kamu keberatan?"
Siena menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa, nanti turunkan saja aku di pinggir jalan."
Siena memang tidak ingin naik mobilnya.
"Sejalan juga ke Grup Feran, aku akan mengantarmu ke sana." Ricky melirik jam tangannya, suaranya rendah dan tanpa e

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda