Bab 142
Asna agak terkejut.
Dia terdiam beberapa saat, memikirkan arti ucapan Siena.
Dia juga tahu sifat Siena. Wanita ini selalu baik hati dan penuh perhatian.
Selama Siena mampu, biasanya dia tidak akan menolak permintaan apa pun yang Asna ajukan.
Sedemikian rupa hingga Siena tiba-tiba menjadi begitu keras kepala, Asna tanpa sadar mengira Siena punya rencana lain.
Asna bertanya dengan ragu, "Ada apa? Kenapa nggak buat? Kamu tahu betul para wanita itu sangat menyukai masakanmu. Bukankah sudah kubilang untuk ingat itu dan siapkan lebih banyak setiap tahun?"
Teman-teman Asna di lingkungan istri akan menunjukkan rasa syukur satu sama lain selama liburan dan seringkali berkumpul yang sebenarnya bermaksud menjaga hubungan saling menguntungkan mereka.
Keahlian Siena juga diakui oleh para wanita itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Asna akan menyuruh Siena untuk membuat lebih banyak, mengemasnya dan kirimkan beberapa ke setiap keluarga.
Itu hanya makanan penutup kecil. Meskipun agak merepotkan, bukan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda