Bab 185
Siena membuat keputusan ini juga setelah banyak pertimbangan.
Selama ini dia terlalu cepat menyerah pada dirinya sendiri, menjadi korban keluarga. Demi Keluarga Joran, demi Jayden, juga demi Ricky, tetapi tak pernah benar-benar hidup demi dirinya sendiri.
Bagaimana mungkin dia tidak punya cita-cita dan ambisi?
Kini setelah benar-benar tersadar, waktu baginya lebih berharga dari emas. Entah bisa lulus ujian atau melanjutkan studi riset atau tidak, dia tetap ingin mencoba sekali lagi.
Jansen terdiam, tak sadar menatap Siena.
Pak Jefry butuh waktu agak lama baru bereaksi, menepuk meja, "Bagus, bagus, bagus!"
"Apa yang nggak boleh? Hidup ini kapan pun memulai kembali nggak akan terlambat!" Wajah Jefry bisa menyembunyikan tawa, tetapi setelah sadar dia buru-buru menahan diri lalu mendengus dingin. "Mahasiswa pascasarjanaku itu bukan hanya sekadar bilang mau segera bisa masuk! Jangan omong kosong!"
"Benar juga, lebih baik pilih dosen lain saja, Pak Tua ini sudah tiga tahun nggak membimbing m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda