Bab 186
Langkah kaki Ricky tiba-tiba terhenti. Dia mengangkat kepala dan melihat Siena yang duduk di sana. Wajahnya tetap tenang, menundukkan pandangan, lalu berkata ke arah telepon, "Ada tamu, nanti saja bicara."
Siena tak merasa apa-apa mendengar kata "tamu" dari mulutnya.
Hanya saja, dia mulai merasa ragu.
Kalau Ricky baru saja selesai rapat, seharusnya tidak akan segera melakukan panggilan video dengan Valen.
Mendengar suasana obrolan mereka ....
Jelas sudah mereka mengobrol cukup lama.
Jadi, mungkin saja Ricky sudah lama menyelesaikan rapat.
Hanya saja dia sibuk berbincang lama dengan Valen, sampai lupa bahwa Siena masih menunggu di sini.
Setelah menutup panggilan video, Ricky melangkah masuk dengan langkah panjang.
"Panggil Rafael masuk." Setelah memberi instruksi, barulah Ricky duduk di hadapan Siena, menatapnya sambil mengangkat alis. "Menunggu lama?"
"Tolong Pak Ricky lain kali lebih memperhatikan waktu." Siena melihat jam, di matanya tampak samar ketidakpuasan.
Ricky mengerti maksudn

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda