Bab 240
Siena berdiri tidak jauh dari sana, jendelanya menawarkan pemandangan gedung perkantoran level atas di seberang jalan.
"Ada apa?" Pikiran di otak Siena segera berpacu.
Ada potensi konflik antara Grup Stanler dan Grup Feran nanti.
Ricky mungkin masih di kantornya, sesekali terdengar suara ketukan keyboard. Seteklah itu, Ricky berkata dengan tenang, "DI rumah ada yang menelepon, katanya Nenek pilek parah hari ini, pneumonia ringan dan baru saja pulang dari rumah sakit. Apa kamu punya waktu untuk menjenguknya?"
Siena mengerutkan kening tanpa sadar.
Siena sedikit khawatir dengan kesehatan Nenek Diana.
Angin dingin di akhir musim hujan akan membuat orang lebih rentan terhadap penyakit.
Sebelum sempat berkata apa-apa, Ricky berkata dengan tenang, "Nenek bilang kemarin sudah menyiapkan hadiah ulang tahun untukmu, tapi belum memberikannya. Kamu bisa mampir ke sana untuk mengambilnya."
Siena kemudian teringat bahwa Nenek pernah meneleponnya untuk membicarakan hadiah itu saat dirinya berada Honi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda