Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 259

Masuk ke ruang rawat. Ricky mengalihkan pandangannya dari layar komputernya. Melihat Siena, Ricky sama sekali tidak terkejut. Lagi pula, sekarang baru lewat pukul sembilan. Siena berjalan mendekat dan meletakkan sarapan yang baru dibelinya di sebelahnya. "Aku membelinya di bawah. Kamu sudah makan belum?" Ricky hanya melirik sekilas. Sebenarnya, Ricky tidak pernah menyentuh sarapan murah hasil olahan instan dari minimarket. Siena juga tahu preferensi serta kebiasaannya. Biasanya Ricky makan sekitar pukul setengah delapan. Siena pun jelas sadar akan hal itu, ini hanya sekadar formalitas belaka. Tatapan mata Ricky mengamati ekspresi wajahnya, lalu berpaling ke sarapan di atas meja. Dengan nada santai, Ricky berkata, "Perhatian sekali." Siena pura-pura tak mendengar sindiran di balik ucapannya. Dia hanya melirik luka Ricky. Perbannya terikat rapat, hampir tak terlihat kondisinya di dalam. Sepertinya, lengan kanannya sama sekali tak bisa digerakkan. Namun, goresan di tangan kanannya justru

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.