Bab 7
Thomas menatapku dengan rasa bersalah yang teramat dalam.
Di bawah tatapan semua orang, Thomas berlutut di hadapanku dengan keras.
"Lucy, ini semua salahku."
"Aku sudah membuatmu menderita!"
Tubuhku sudah mencapai batasnya, aku tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Aku hanya memejamkan mata, membiarkan air mata mengalir deras.
Para penonton di tempat kejadian dan di siaran langsung semuanya tercengang lalu berdiskusi sendiri.
"Astaga, bahkan ayah Renita sendiri berlutut! Si pedagang manusia itu benar-benar Renita sendiri."
"Lucy sungguh kasihan."
Semua orang di tempat kejadian merasa geram.
"Gadis yang begitu baik, sekarang dia disiksa hingga tak berbentuk begini."
"Seberapa besar cintanya terhadap Ricky hingga harus menanggung semua kritik sendirian dalam diam?"
"Jadi, cinta sejati ditakdirkan untuk dikhianati."
Susan dengan wajah pucat dan rambut acak-acakan, bergegas maju lalu menghambur ke pelukan Thomas, menangis tak terkendali.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan!"
"Bagaima

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda