Bab 106
Perkataan Xander dalam situasi ini sungguh membuat merinding.
Seolah-olah dia melihat dari sudut pandang mahatahu.
Seolah-olah dia bisa meramal masa depan.
Dia tahu mereka akan berselisih mengenai pernikahan itu dan pada akhirnya akan berimbas pada proyek.
Martin menenangkan pikirannya.
Alasan yang terdengar seperti kutukan ini, apakah hanya semata-mata keisengan yang menyulitkan, ataukah keputusan tepat berdasarkan pengamatan tajam?
Kalau yang terakhir, orang ini benar-benar menakutkan seperti dewa.
Martin menoleh, saling berpandangan sekilas dengan Jevan dari kejauhan.
Kalau proyek ini gagal dijalankan, Grup Mahesa juga akan menderita kerugian besar. Bagaimanapun juga, sejak awal mereka sudah berada di kapal yang sama.
Wajah Jevan tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Apa yang ada di benaknya tidak bisa ditebak.
Ekspresi anggota Keluarga Senjaya dan Gustama lainnya juga sama-sama berat ... Kenapa Xander selalu ikut campur, dan malah menambah api di saat genting begini!
"Hehe ... "
Suar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda