Bab 320
Apa mungkin ...
Dia memaksa tinggal di rumah Shania?
Melihat ekspresi Jeffry berubah, Pak Leo bertanya sambil tersenyum, "Kenapa? Ada apa?"
Jeffry mengibaskan tangannya. "Nggak apa-apa. Aku ke kantor dulu."
"Kenapa nggak telepon dia dulu dan tanya?"
"Dia ... sepertinya nggak ingin aku telepon."
"Kalau begitu, suruh Shania yang tanya saja."
"Aku rasa ... dia juga mungkin nggak tahu. Nggak usah tanya dia," ucap Jeffry, makin lama suaranya terdengar makin berat.
"Oh, begitu." Pak Leo mengangguk sambil menggendong kucing kecilnya dan berjalan ke dapur.
Sarapan tetap harus disiapkan.
Jeffry bergumam dalam hati. "Habislah aku. Aku keceplosan."
Pukul sembilan.
Shania mendengar suara bel pintu.
Dia langsung terbangun, dan duduk tegak di tempat tidur. Matanya cepat-cepat menyapu ke sisi tempat tidur, lalu ke arah pintu luar.
Siapa itu?
Jangan-jangan itu Siska?
Tidak mungkin, Siska tahu kode pintu depan.
Kalau begitu ... antara Pak Leo atau Jeffry.
"Biar aku yang buka!"
Xander yang masih seten

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda