Bab 321
Siska masuk dari luar.
Begitu mendengar suara pintu dibuka, Shania langsung terkejut setengah mati, rasanya seperti jiwanya melayang keluar dari tubuh.
Secara refleks, dia menarik Xander, berniat menyembunyikannya di dalam kamar. Dia benar-benar tegang, seperti sedang diam-diam "memelihara" pria tampan tapi tidak mau sahabatnya tahu.
Baru saja dia menarik tangannya, Xander malah balik menggenggam tangannya. Dengan tenang dan senyum santai, dia berbisik, "Sudah jangan repot-repot, Shania, sudah terlambat."
Mata Shania langsung bergetar.
Dengan leher kaku, dia perlahan menoleh ke belakang.
Di ruang tamu, Siska yang mengenakan setelan jas putih rapi dan stylish sedang menatap mereka dengan mata bulat terbelalak.
Tatapan itu perlahan berubah dari terkejut menjadi penuh semangat.
Begitu masuk, mata tajam Siska langsung menembus seluruh ruang tamu dan dengan akurasi seperti radar, mengunci posisi dua orang yang sedang berada di arah ruang makan.
Dia melangkah santai ke arah mereka, seperti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda