Bab 377
"Jevan, kamu nggak bisa diam saja dan berpura-pura mati?"
Shania merasa lebih merinding melihatnya daripada melihat Hannibal.
Benar-benar tak ada habisnya, seperti arwah yang terus menghantui.
Wajah Jevan tampak dingin dan tegas.
Kalimat berikutnya langsung membuat Shania terkejut bukan main.
"Qiara diculik."
Shania tercengang.
Shania yang sebelumnya masih kesal dan berpikir "dasar bajingan ini kambuh lagi, datang-datang mau buat apa lagi", langsung merasa seperti disambar petir begitu mendengar Qiara diculik.
"Kamu sedang bercanda? Kamu pikir ini syuting film? Mana mungkin dia bisa diculik, dia 'kan sedang ditahan di penjara!"
Siska juga keluar dari dalam rumah saat itu.
Dia sudah mendengar percakapan mereka. "Dari mana kamu dengar kabar itu? Itu nggak mungkin!"
Jevan melangkah masuk ke dalam.
Dia berjalan dengan cepat, Shania dan Siska tak sempat menghalangi.
"Setengah jam yang lalu, orangku yang ada di Kota Aruna menelepon. Hari ini Qiara dipindahkan ke rumah tahanan lain dan dalam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda