Bab 391
"Ya sudah, ikut saja."
Shania berkata dengan nada tak berdaya.
Meskipun dia sudah bilang agar mereka tidak mengikuti, dua orang itu tetap membuntuti. Mungkin karena sikapnya saat membalas orang tadi membuat mereka salah paham, mengira dia kuat dan berani, bahkan mampu melawan monster.
Padahal ... ya sudahlah.
Siska menoleh ke kedua sisi, melihat pintu samping, lalu bertanya, "Kita lewat yang mana?"
Shania berkata, "Sepertinya nggak ada gunanya memilih arah. Ke mana pun kita pergi, pasti sudah ada yang menunggu."
Wulan menjawab, "Target mereka adalah dua nyonya itu dan kamu yang ikut terseret secara nggak sengaja. Mereka nggak akan menyerang semua orang. Kalau kita pilih pintu dengan lebih banyak orang, mungkin kita bisa memanfaatkan keramaian untuk lolos."
Saat ketiganya sedang berdiskusi, Bu Danira sudah selesai mengatur beberapa tamu untuk pergi, lalu berjalan cepat ke arah mereka.
"Cepat, lari! Ke sana!"
Shania berteriak sambil mengangkat sedikit roknya dan berlari menuju pintu pert

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda