Bab 398
"Nggak. Nggak ada yang perlu dibicarakan, aku juga nggak mau berbicara."
Shania menolak dengan tegas.
Tanpa ragu sedikit pun.
Dia mendorong tubuh tinggi yang terlalu dekat dengannya, lalu bangkit dari kursinya. "Aku ingin ke toilet. Tolong beri jalan."
Namun, Xander tetap diam, tubuhnya sedikit miring.
Satu tangan bertumpu pada meja, sementara tangan lainnya menekan sandaran kursi. Tatapannya semakin dalam, sarat dengan kelelahan dan ketidakberdayaan. Setelah beberapa saat, akhirnya dia berkata, "Baiklah, kalau kamu nggak mau berbicara, kamu nggak perlu berbicara. Aku yang akan bicara, dan kamu dengarkan."
"Pak Xander, aku benar-benar ingin ke toilet. Ini benar-benar darurat!"
Shania sekali lagi mendorongnya.
Namun, dalam sekejap, tangannya ditangkap oleh Xander, membuatnya ikut berdiri. "Kalau begitu, ayo pergi ke toilet dulu. Aku akan menemanimu."
"Nggak perlu. Nggak ada monster di dalam toilet, jadi aku nggak butuh pendamping."
Nada Shania semakin dingin.
Shania mencoba menarik kem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda