Bab 399
"Oh, jadi begitu."
Wajahnya menunjukkan ekspresi seolah baru menyadari sesuatu.
Namun dalam hatinya dia tahu bahwa mulut semua pria di dunia ini penuh kebohongan. "Mulut laki-laki di dunia ini memang tak bisa dipercaya. Katanya dia nggak tahu aku yang kirim pesan? Kalau aku percaya kamu, berarti aku nggak percaya diriku sendiri!"
Xander bisa melihat bahwa Shania tidak mempercayainya, tapi dia tetap melanjutkan, "Untuk kejadian setelah itu, aku nggak akan mencari-cari alasan. Aku akui saat itu pikiranku memang dipenuhi oleh ibuku. Begitu mendengar bahwa kamu aman, aku pun merasa tenang. Kalau kamu merasa aku nggak pantas untuk kamu sukai, aku akan menghargai keputusanmu. Memang benar aku belum melakukan yang terbaik."
Xander menatap Shania, berharap bisa menangkap sedikit ketulusan dari raut wajahnya.
Shania tersenyum dan berkata, "Ah, soal pantas atau nggak, itu bukan masalah. Aku suka kamu karena kamu tampan, sesuai seleraku, bukan karena kamu pahlawan super."
"Kalau ibuku tercebur ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda