Bab 408
"Pak Xander, malam ini kamu mau ke mana? Kenapa nggak mengajak Kak Shania?" Teddy tak bisa menahan diri untuk menyela.
Malam yang indah seperti ini seharusnya dinikmati berdua.
Shania menoleh dan menatap ke arah Teddy, "Teddy, jangan usil. Kalau Pak Xander mengatur seperti ini pasti ada alasannya. Ada orang penting yang harus dia temui secara pribadi."
Xander terdiam beberapa detik.
Lalu dengan suara pelan berkata, "Ya, Shania benar. Memang ada orang penting yang harus kutemui, jadi aku nggak bisa membawanya."
Shania tanpa sadar berkata, "Aku juga nggak mau ikut."
Teddy terdiam, tak tahu harus berkata apa.
Jeffry yang duduk di kursi penumpang depan hanya menunduk dan dengan serius menekan layar tabletnya, terlihat sangat sibuk.
Xander menutup matanya untuk beristirahat sejenak.
Shania berpaling dan memandang ke luar jendela.
Jeffry bergumam, "Ini benar-benar perang dingin."
Teddy gelisah, "Aduh, bagaimana ini, kenapa mereka belum juga berbaikan?"
Mereka tiba di kantor cabang.
Suasana y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda