Bab 407
Shania tak bisa menahan diri untuk melirik ke arah ponselnya.
Ponselnya menghadap ke atas.
Nama yang muncul jelas terbaca.
Evelyn ...
Melihat orang itu menelepon Xander pagi-pagi, Shania merasa tadi malam mereka belum cukup berbincang saat berkumpul kembali.
Xander mengambil ponselnya, menyadari tatapan yang mengarah padanya. Saat dia menatap balik, Shania pura-pura tidak melihat dan memalingkan wajah.
Alisnya sedikit berkerut.
"Shania, apa kamu mau menjawab telepon untukku?"
Dia menyerahkan ponselnya.
Shania terdiam.
Dia mengambil sarapannya lalu keluar tanpa menoleh.
Melihat sikapnya yang kesal, Xander tersenyum tipis, tapi senyum itu segera memudar, tertelan oleh dingin yang datang dari dalam hatinya tanpa sisa cahaya.
Dia berdeham dan mengangkat telepon.
"Evelyn."
[Xander, tentang hal yang kamu bicarakan kemarin malam, aku dan Vance sudah berusaha mencari orang untuk membantumu. Kami baru saja menerima balasan pagi ini, tapi ... Vance memperingatkan agar kamu nggak mencampuri urusa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda