Bab 413
Xander menatapnya dengan mata yang tenang namun penuh makna sejenak.
"Tanganku pegal."
"Nggak kok."
"Airnya benar-benar dingin."
"Nggak dingin kok."
Xander terdiam.
Melihat Shania yang sedang mabuk dan bertingkah manja dengan kebingungan, hatinya sedikit luluh.
Namun rasa luluh itu tidak bertahan lebih dari satu detik. Dia tetap mengangkat Shania keluar dari air. Bagaimanapun juga, mabuk ditambah masuk angin akan berbahaya.
Xander membungkus tubuh Shania dengan handuk mandi dan mengelap tubuhnya sampai kering.
Namun, Shania merasa kesal saat mencium bau tubuh Xander. Dia cemberut dan mengeluh padahal dia sendiri yang muntah, "Bau."
Xander menjawab, "Ya, aku bau, kamu yang paling wangi."
Dia menggendong Shania keluar dari kamar mandi.
Melihat noda di karpet dan bau yang menyebar di kamar, Xander langsung membawa Shania ke kamar utama.
Setelah berbaring di bantal yang kering dan harum, Shania pun memejamkan mata dengan nyaman.
Xander pergi mandi.
Setelah keluar, dia mendengar suara ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda