Bab 564
Setengah karena sudah terbiasa, setengah lagi karena ... jiwanya seperti sudah keluar dari raga, melayang-layang seperti asap putih.
Siska dan Wulan menatap dengan bingung, terkejut, lalu syok, sampai-sampai bola mata mereka nyaris melompat keluar.
"Sebenarnya apa hubungan pria tampan ini dengan Pak Xander, sih?" pikir keduanya.
"Kok sampai bawa-bawa soal cinta segala??"
Mereka menatap Shania, sementara Shania menatap mereka seperti orang bingung ...
"Kamu! Dasar bocah nakal kenapa datang ke sini?!"
Simon bergegas keluar dari pintu gerbang.
Begitu keluar, dia langsung melihat bocah keluarga Lukito yang tidak tahu diri ini. Berani-beraninya mengejar sampai ke rumahnya dan bikin onar. Apa bocah ini masih belum bisa merelakan putranya?
Sigit buru-buru bersembunyi di belakang Xander dan Shania. "Paman Simon, tolong jangan galak-galak sama aku. Aku ini lagi terluka. Kalau nggak percaya, lihat saja."
Dia menarik lengan bajunya, lalu mengangkat ujung bajunya memperlihatkan tubuhnya pada Simon

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda