Bab 604
Koridor itu tampak ramai dengan orang, sedangkan Siska hanya terdiam.
Xander tidak menunjukkan ekspresi.
"Menusuk?" tanya Teddy dengan penasaran. "Maksudnya, memasukkan? Kak Siska memasukkan apa ke siapa?"
Bagi Teddy yang merupakan orang asing, pemahamannya akan kata "menusuk" memang agak kabur.
Xander hanya terdiam.
Leo juga terdiam.
Rasanya Siska mau serangan jantung saja.
Di belakang mereka, Sigit bersandar pada ambang pintu dengan pakaian yang berantakan. "Teddy, kamu jangan asal bicara. Kalau Kak Siska bisa menusukku ... Itu pasti akan menjadi berita internasional."
Rasanya jantung Siska mau berhenti saja!
...
"Shania, aku nggak mau hidup lagi."
Siska berbaring di samping tempat tidur Shania dan memeluk Shania dari belakang.
Shania menepuk-nepuk kepala Siska dan menjawab dengan nada mengantuk, "Sudah, sudah, nggak apa-apa. Kamu kan hanya salah masuk kamar. Xander dan yang lainnya nggak mungkin sembarang bicara."
"Tapi, selama ini aku dikenal sebagai Si Suci!" keluh Siska.
Shania h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda