Bab 637
Shania menarik napas dalam-dalam. Dia memejamkan mata sambil terus berkata dalam hati, "Jangan dijawab, jangan ... aku nggak dengar apa-apa. Aku nggak takut, aku nggak dengar, semua cuma halusinasiku ... cuma halusinasi ... "
Namun, halusinasi itu tidak lantas menghilang begitu saja.
Sebaliknya, malah makin menjadi-jadi.
Awalnya hanya teriakan samar, lalu kini suara panggilan itu makin jelas seolah nyata.
Bahkan suara langkah kaki seseorang pun terdengar, diikuti secercah cahaya ... terasa makin nyata.
Tamat sudah ...
Shania akan jadi orang keempat yang menggila.
Dia sudah memikirkan hal yang tidak-tidak.
Melihat tidak ada jawaban, Xander malah mempercepat langkahnya memasuki area pemakaman.
Sigit dan yang lainnya juga berpencar untuk mencari.
Dua orang wanita itu belum lama pergi, apalagi sekarang sudah malam. Mereka pasti tidak bisa pergi jauh.
Saat orang-orang yang mencari sudah di sekitar makam, mereka mendengar suara dari dalam pemakaman. Setelah bergegas masuk, mereka malah tidak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda