Bab 18
Setiap kali menerima kabar baik yang penting, lemari anggur di ruang kerja Luna akan dibuka malam itu.
Luna tidak butuh teman, hanya duduk sendirian dalam kegelapan, menghadap lampu-lampu kota di luar jendela besar setinggi langit-langit, menenggak gelas demi gelas minuman keras terkuat.
Melihat senyum percaya diri Garry di layar saat menerima penghargaan, Luna akan tertawa pelan. Saat tertawa, air mata mengalir tanpa peringatan, bercampur dengan pahitnya wiski dan membakar tenggorokan serta hatinya.
Itu adalah campuran emosi yang sangat kompleks, kebanggaan yang tulus untuknya, penyesalan yang mendalam dan kehilangan yang tak tergantikan, semuanya akhirnya memudar menjadi kesepian yang tak berbatas.
Seperti rahasia yang dijaga ketat, Luna bermanuver diam-diam untuk menyingkirkan segala rintangan potensial di jalannya.
Jika seorang pesaing yang naif mencoba menekan studionya yang sedang berkembang pesat melalui taktik licik, keesokan harinya, perusahaan itu tanpa alasan yang jelas akan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda