Bab 21
Berbeda drastis dengan gemerlap lampu di Kota Parita, sebuah resor di Negara Swanda yang terpencil dan mahal senantiasa diselimuti suasana dingin.
Luna tinggal di sebuah vila di tepi danau, suasananya memukau tapi terasa hampa dan menyesakkan.
Sejak meninggalkan Benua Alfona, Luna sudah menghabiskan bertahun-tahun untuk "beristirahat" di sana.
Bagi orang luar, Luna tampak telah pensiun, menikmati hidup.
Hanya Luna yang tahu bahwa ini adalah bentuk pengasingan diri yang akan berlangsung tanpa henti.
Luna menjadi pendiam tak seperti biasanya, sering kali hanya mengucapkan beberapa patah kata sepanjang hari.
Rambut putih di pelipisnya semakin tumbuh, matanya menyimpan kesunyian dan kelelahan yang tak terhapuskan.
Luna akan duduk di tepi danau selama berjam-jam, memandangi air sedingin es, matanya kosong, pikirannya tidak bisa dipahami.
Luna sering menyimpan majalah keuangan di dekatnya, sampulnya sesekali menampilkan wawancara dengan Garry, wajahnya berseri-seri.
Luna memandanginya berula

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda