Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 23

"Aku tunggu kamu nggak datang-datang, jadi aku minta Rafael datang untuk bantu urus prosedurnya. Eh, tahu-tahu, Javi juga ikut muncul. " Dreya mendekat beberapa langkah, senyum manis menghiasi wajahnya saat menatap Annie. "Reya, maaf banget ya," ujar Annie. "Kerjaan tadi penting banget dan nggak bisa aku tinggal. Aku bahkan nggak sempat kabarin kamu, langsung meluncur ke sini," lanjutnya. "Nggak apa-apa." "Terus, di mana mereka?" Annie melihat sekeliling, tetapi tidak melihat seorang pun. "Ceritanya panjang," jawab Dreya sambil menoleh menatap Annie. "Sudah hampir siang, kamu lapar nggak? Yuk kita makan dulu!" "Oke." Mereka memilih sebuah restoran kecil di dekat rumah sakit, memesan dua hidangan tumis sederhana, lalu duduk untuk makan. Di sela-sela makan, mereka mulai membicarakan soal Elina. "Katanya anak itu memang sudah dikirim lagi ke panti asuhan." Tangan Dreya yang memegang sendok tiba-tiba terhenti. "Kamu sudah menemukan ayah kandung Elina?" "Sudah. Anak itu nggak tinggal bersam

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.