Bab 56
Karena itu, Dreya sengaja membeli ponsel dual-SIM.
Saat melihat panggilan nomor itu, dia merasa sangat tidak asing.
Seolah-olah pernah melihatnya di suatu tempat.
Beberapa saat kemudian, dia seperti teringat sesuatu, lalu cepat-cepat membuka kontak di kartu SIM utama.
Dia mencocokkan nomor Rafael dengan nomor panggilan masuk di kartu SIM kedua.
Sekejap, pupil mata Dreya langsung membesar.
Dia bertanya-tanya, mengapa Rafael bisa punya nomor keduanya?
Dari mana Rafael mendapatkannya?
"Hari ini hari upacara kelulusan Vano, kamu seharusnya hadir, 'kan? Guru bilang orang tua harus datang bersama, supaya anak punya kenangan kelulusan yang sempurna."
Suara yang tidak asing tiba-tiba terdengar dari belakang, membuyarkan pikiran Dreya.
Begitu mendengar langkah kaki mendekat, Dreya langsung mematikan layar ponsel.
Sebelum Javi sempat mendekat, dia segera menyelipkan ponsel ke dalam tas di nakas.
Dia tidak menyangka Javi ternyata belum pergi.
Dreya menoleh dan menatapnya dengan tatapan dingin. "H

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda