Bab 57
"Kamu nggak ingin ibumu datang? Lebih ingin Tante Yevani datang?"
Javi sengaja merendahkan suaranya saat bertanya pada putranya.
Yovano mengerucutkan bibirnya, lalu menjawab datar, "Kalau Ibu yang datang, aku cuma akan malu. Berbeda dengan Tante Yevani, dia artis terkenal, bahkan pernah menang penghargaan. Kalau dia datang, teman-temanku pasti iri banget ... "
Javi menunduk menatap putranya tanpa menanggapi lagi.
Meskipun terpisah oleh pintu, percakapan mereka sudah terdengar jelas di telinga Dreya.
Sambil merapikan pakaian, sudut bibirnya yang terpantul di cermin terangkat membentuk senyum penuh sindiran.
Dia sudah lama bisa menebak apa yang mereka pikirkan.
Apa yang dipikirkan anaknya, tidak lain adalah cerminan dari pikiran Javi.
Mengingat semua yang pernah terjadi, dia hanya merasa semakin konyol.
Anak sekecil itu sudah punya pandangan yang menyimpang, dan Javi tidak berusaha meluruskan, malah membiarkannya.
Alasannya cuma satu ...
Karena Javi sendiri berpikir seperti itu.
Selesai

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda