Bab 88
Dreya menatap pintu yang ditutup oleh Candra, sudut bibirnya tidak bisa menahan tersenyum tipis.
Dia tidak menyangka bahwa Candra ternyata tipe pria yang suka bergosip.
Hari pertama pembukaan klinik, hasilnya bahkan lebih baik dari yang Dreya bayangkan. Pendapatan jauh melampaui ekspektasinya.
Saat jam praktik selesai, langit sudah gelap.
Setelah Candra pergi, Dreya pun bersiap pulang.
Baru saja dia mengambil tas dan berdiri, dua sosok wanita masuk ke dalam klinik.
Yang datang adalah Yevani dan Tania.
Dreya langsung mengerutkan keningnya. "Ngapain kalian ke sini?"
"Ke klinik tentu saja untuk berobat," jawab Tania cepat, langsung duduk di kursi pemeriksaan dan memegang keningnya. "Kepalaku agak pusing, Nona Dreya, bisa tolong periksa?"
Dreya meliriknya dengan tatapan dingin. "Klinik sudah tutup. Kalau mau berobat, pulang cari ayahmu."
"Klinik sudah tutup, tapi kamu kan belum pulang?" Yevani melepas kacamata hitamnya. "Periksa kan nggak butuh waktu yang lama. Katanya keterampilan medis N

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda