Bab 328
"Berbicara empat mata denganku? Memangnya kamu pantas?"
Julius menatap Arman sambil tersenyum hina.
Sejak kapan seorang pecundang yang hanya bisa mengandalkan wanita berhak untuk berbicara empat mata dengannya?
"Kenapa? Kamu nggak berani?"
Arman juga menatap Julius kembali dengan tatapan mengejek.
"Nak, sepertinya kamu nggak akan putus asa kalau belum tahu rasa!"
Julius berkata sambil menatapnya dengan tajam, "Aku sudah cukup baik untuk nggak melanjutkan masalah ini, tapi kamu terus-terusan cari mati. Kalau memang kamu mau begini, akan kuladeni hari ini!"
Meskipun dia tidak tahu apa maksud anak ini di balik semua ini.
Anak ini yang memintanya untuk berbuat seperti ini!
"Julius, bisa diam nggak, sih!"
Cassia melihat bahwa Arman sudah mulai kehilangan akal sehatnya, jadi dia pun menegur Julius dengan nada dingin.
"Bu Cassia, ini bukan salahku. Anak itu yang duluan mengajakku."
Julius mengangkat kedua tangannya dengan polos.
"Kamu!"
Cassia merasa kesal.
Jika bukan karena dirimu yang mengh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda