Bab 790
"Kalau begitu, kalian bermesraan di sini saja. Kami pergi tidur dulu."
Cassia menyunggingkan tatapan tersenyum dan menguap.
"Tuan Muda, kami kembali ke kamar dulu."
Dita berkata sambil tersenyum. Dia menyunggingkan tatapan yang bermaksud agar Arman menghargai waktu.
"Kalian."
Arman menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Setelah semua orang kembali ke kamar.
Hanya tersisa Marsha, Vani, Sofia dan Arman di koridor.
Marsha menatap Arman dengan mata yang cantik sambil berkata dengan nada marah, "Lihat, kamu sudah membuat mereka ketakutan."
"Haha, memang salahku!"
Arman menggaruk kepala sambil tertawa keras.
Marsha memutar mata pada Arman, lalu berkata, "Kalau begitu, aku sama Vani kembali ke kamar dulu. Kebetulan ada urusan pekerjaan yang mau dia laporkan padaku. Kamu mengobrol sama Sofia saja."
Sampai di sini, dia juga memberikan tatapan yang penuh makna pada Arman.
"Ah ... "
Arman mengerutkan sudut bibir.
"Arman, jaga kesehatanmu. Kalau nggak tahan, boleh meminta jahe dariku. Aku membawa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda