Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 827

"Kamu ... kamu mau apa?" Saiful melihat senyum di sudut bibir Arman saat ini, dan kepalanya tiba-tiba merinding. "Apa rasa sakit ini hanya akan dirasakan sekali?" Arman tersenyum lembut, seolah-olah dia bisa membaca pikiran Saiful. Mata Saiful tiba-tiba menyipit. Sebelum dia sempat bereaksi, Arman meraih lima jari yang sebelumnya patah dan menarik dengan kuat. Krak! Dalam sekejap, lima jari Saiful yang terpelintir segera pulih. Saiful kebingungan sejenak, 'Bocah ini mau apa?' Sebelum dia sempat berpikir, Arman segera memberinya jawaban. Arman segera meraih jari yang telah pulih itu, lalu menekuknya lagi dengan kuat! "Aaah!" Rasa sakit luar biasa saat jari-jari itu patah lagi, membuat Saiful mengeluarkan teriakan parau. Matanya dipenuhi urat-urat merah yang menonjol. Meskipun jari-jarinya dipulihkan Arman, lukanya tetap ada. Oleh karena itu, ketika dipatahkan lagi, rasa sakit itu tanpa ragu dua kali lebih parah daripada sebelumnya! Krak, krak, krak! Tanpa ekspresi, Arman mematahkan em

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.