Bab 893
"Arman, ini aku."
Nada bicara Emma sangat lembut.
"Ibu ... "
Mata Arman menjadi makin merah, "Aku benar-benar sangat merindukanmu ... "
Begitu memanggil ibu, ekspresi Emma menjadi lebih lembut dari sebelumnya.
Dia melihat Arman yang sekarang berbaring dalam pelukannya. Dia mengulurkan tangannya yang lembut dan hangat untuk mengelus kepala Arman, "Ibu tahu. Ibu juga sangat merindukanmu. Ibu juga tahu bahwa Arman sangat hebat dan tabah."
"Bu, benarkah?"
Arman menatap Emma dan hatinya bergetar.
"Tentu saja."
Emma tersenyum lembut.
"Bu, kalau begitu, apa Ibu bisa kasih tahu aku, siapa orang yang membunuhmu pada masa lalu?"
Arman tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya dengan cemas.
"Arman, Ibu nggak boleh kasih tahu kamu tentang itu. Ibu hanya mau bilang kalau kamu sudah lelah, pejam matamu dan istirahat saja. Jangan terlalu memaksa dirimu."
"Ibu hanya berharap kamu bisa selamat untuk selamanya."
"Tapi, Ibu ... "
"Waktu Ibu nggak lama lagi, Ibu pergi dulu. Nak, ingat kata-kata yang pernah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda