Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 894

"Ugh ... " Sebuah perasaan sesak napas melonjak ke kepala Arman. Arman tiba-tiba melotot mata lebar. Apa mungkin dia sudah ditemukan lawan? "Sst, jangan berbicara!" Saat Arman merasa dirinya jatuh ke tangan pasukan keluarga Frenko, tiba-tiba suara seorang wanita yang tidak asing bergema di tepi telinganya. Mata Arman bergetar. Saat ini, wanita itu melepaskan tangan yang menutupi mulut Arman. Arman segera membalikkan badan dan melihat wajah Welda. Saat ini, Welda mengenakan gaun hijau muda dan dilapisi sebuah jas hujan berwarna hitam. Raut wajahnya tetap begitu lembut dan memesona. Alis matanya sangat tipis dan bibirnya sangat merah. "Bibi Welda, kenapa Bibi berada di sini?" Arman merasa agak sulit dipercaya. "Ayahmu mengkhawatirkanmu, jadi kami berdua datang mencarimu. Tapi, saat melihat sejumlah besar pasukan di tengah jalan, kami merasa terjadi sesuatu padamu. Sebab itu, kami mencarimu secara terpisah." Welda menjelaskan secara sekilas pada Arman. Tatapan Arman bergetar lagi. Dia tid

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.