Bab 895
Mata Welda bergerak.
Pasti pasukan dari keluarga Frenko sudah tiba!
"Fiuh."
Dia segera menyimpan parfum dengan baik, lalu mengembuskan napas panjang.
Krak.
Saat ini, pintu kamar didobrak orang secara kasar dari luar.
Beberapa pria yang mengenakan zirah warna hitam masuk ke kamar dengan ekspresi ganas.
"Bu Welda?"
Tatapan ketua itu tersentak saat melihat Welda.
"Hmm, Ketua, kamu masuk ke rumah orang lain tanpa izin, apa nggak merasa kurang sopan?"
Welda tersenyum dingin, juga menatap ketua itu dengan tatapan dingin.
Ketua itu mengerutkan kening.
Tentu saja dia tidak percaya bahwa Welda muncul di sini secara kebetulan.
Selain itu, tadi jelas dia merasakan aura Arman hilang di sini!
"Bu Welda, kenapa Anda bisa berada di sini?"
Ketua itu menyipitkan kedua mata dan bertanya dengan nada dingin.
"Ini adalah rumahku, kenapa aku nggak boleh berada di sini?"
Welda berkata dengan nada dingin, "Malahan aku yang harus bertanya padamu. Kamu masuk tanpa izin, bagaimana kalau aku sedang tidur. Apa kam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda