Bab 906
"Saiful, apa yang hendak kamu lakukan?"
Welda mundur dengan ketakutan sambil berkata dengan nada dingin. Dia mencoba mengusir Saiful.
"Melakukan apa? Tentu saja membuat Nona Welda mengatakan keberadaan mengenai Arman dengan jujur."
Saiful tersenyum sinis.
Saiful berjalan ke arah Welda selangkah demi selangkah.
Welda tampak pucat dan terus mundur.
Namun, tak lama kemudian, Welda pun menabrak dinding di belakangnya.
"Nona Welda, aku bisa memberimu kesempatan lagi."
Pada saat itu, Saiful menatap Welda dengan tatapan mencemooh, seperti pemburu yang menatap mangsanya. "Kalau kamu memberitahuku keberadaan Arman sekarang, aku akan melepaskanmu."
"Tapi, kalau kamu tetap keras kepala, bagian bawahmu akan menderita!"
"Kamu memang nggak tahu malu!"
Welda meludah. Kemarahan tampak jelas di mata indahnya.
"Hehe! Benar! Aku memang nggak tahu malu. Nanti Nona Welda pasti akan menangis dan berteriak memohon pada bagian bawah tubuhku!"
Saiful tertawa lantang. Tatapan matanya makin cabul.
"Kamu!"
Welda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda